Merasakan suatu ganjalan yang pernah aku rasakan sebelumnya (1 tahun lalu tepatnya) tapi yang aku hadapi sekarang tidak memungkinkan aku melakukan tindakan tegas dan saya yakin pasti ada yang disembunyikan. aku akan diam sampai waktu yang menjawabnya. Aku ingat sekali ganjalan itu disaat satu tahun yang lalu yang bikin IP kuliah berantakan.......
Ya semoga ini bukan sesuatu seperti itu. Aaammmiinn tetapi aku berharap waktu segera menjawab.
Kamis, 29 November 2012
Minggu, 25 November 2012
1
Kalau ingin mengetahui kelemahan dan kelebihan seseorang janganlah tanyakan kepada orangnya langsung tetapi tanyakan kepada orang - orang yang ada dan mengenal orang tersebut disekitarnya (RZ,2012)
Kamis, 22 November 2012
Minggu, 18 November 2012
Renungan lagi
ketika galau, lebih
baik dipendam sendiri & diadukan kepada Allah, Khawatir bila diadukan pada
manusia akan menambah beban mereka
Semua manusia pasti punya masalah yg sama berat, Hanya sebagian mengadukannya pada manusia & sebagian lagi mengadukannya pada Allah
Yang layak digalaukan bukan sesuatu yg akan pudar seiring waktu, Lebih pantas menggalau
akan hari yg lebih panjang, masa yg lebih lama.
Sebagaimana seorang tukang parkir tak menggalaukan mobil yang datang dan pergi, Karena dia sadar itu bukan miliknya
Begitupun manusia, merasa kehilangan padahal ia tidak pernah memiliki apapun, Kecuali yg dipinjamkan Allah kepadanya Kepunyaan Allah-lah seluruh isi langit & bumi. Apa yang kita miliki?
Walaupun begitu, memang manusia diciptakan dalam keadaan rapuh, hanya 1 cara untuk menjadi kuat, Mendekatlah diri pada Allah
Semua manusia pasti punya masalah yg sama berat, Hanya sebagian mengadukannya pada manusia & sebagian lagi mengadukannya pada Allah
Yang layak digalaukan bukan sesuatu yg akan pudar seiring waktu, Lebih pantas menggalau
akan hari yg lebih panjang, masa yg lebih lama.
Sebagaimana seorang tukang parkir tak menggalaukan mobil yang datang dan pergi, Karena dia sadar itu bukan miliknya
Begitupun manusia, merasa kehilangan padahal ia tidak pernah memiliki apapun, Kecuali yg dipinjamkan Allah kepadanya Kepunyaan Allah-lah seluruh isi langit & bumi. Apa yang kita miliki?
Walaupun begitu, memang manusia diciptakan dalam keadaan rapuh, hanya 1 cara untuk menjadi kuat, Mendekatlah diri pada Allah
Intermezzo
Nama Kontak Istri di HP Suami (hasil survey majalah PRIA yg
belum dipulihkan).
① Baru menikah: MY LOVELY WIFE ♥
② 1 thn menikah: MY WIFE)
③ 5 thn menikah: HOME
④ 10 thn menikah: KANTOR PUSAT
⑤ 15 thn menikah: PROVOST
⑥ 20 thn menikah: MABES POLRI
⑦ 25 thn menikah: WRONG NUMBER
⑧ 30 thn menikah: WONG EDAN
⑨ 35 thn menikah: MAK LAMPIR
(Lalu para istripun memberikan serangan balasan) Nama Suami di HP Istri (hasil sidak anggota Arisan)
①Baru menikah: MY ONE & ONLY MAN
② 1 thn menikah: MY HUBBY
③ 5 thn menikah: PAPANYA ANAK²
④ 10 thn menikah: HOME SWEET HOME
⑤ 15 thn menikah: MY PERSONAL LOAN
⑥ 20 thn menikah: EMERGENCY NUMBER
⑦ 25 thn menikah: SATPAM RUMAH
⑧ 30 thn menikah: CELENGAN SEMAR
⑨ 35 thn menikah: ARCA HANOMAN
belum dipulihkan).
① Baru menikah: MY LOVELY WIFE ♥
② 1 thn menikah: MY WIFE)
③ 5 thn menikah: HOME
④ 10 thn menikah: KANTOR PUSAT
⑤ 15 thn menikah: PROVOST
⑥ 20 thn menikah: MABES POLRI
⑦ 25 thn menikah: WRONG NUMBER
⑧ 30 thn menikah: WONG EDAN
⑨ 35 thn menikah: MAK LAMPIR
(Lalu para istripun memberikan serangan balasan) Nama Suami di HP Istri (hasil sidak anggota Arisan)
①Baru menikah: MY ONE & ONLY MAN
② 1 thn menikah: MY HUBBY
③ 5 thn menikah: PAPANYA ANAK²
④ 10 thn menikah: HOME SWEET HOME
⑤ 15 thn menikah: MY PERSONAL LOAN
⑥ 20 thn menikah: EMERGENCY NUMBER
⑦ 25 thn menikah: SATPAM RUMAH
⑧ 30 thn menikah: CELENGAN SEMAR
⑨ 35 thn menikah: ARCA HANOMAN
Renungkan
Semua Berawal Dari Seorang Tukang Baso....
Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.
Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ?
"Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.
Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...
Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya
membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.
"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Mamang pisahkan? Barangkali ada tujuan ?" "Iya pak, Mamang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Mamang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Mamang, mana yang menjadi hak orang lain / tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita â cita penyempurnaan iman ".
"Maksudnya.. ...?", saya melanjutkan bertanya.
"Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Mamang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut :
1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari - hari Mamang dan keluarga.
2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Mamang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.
3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Mamang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka Mamang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Mamang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Mamang dan istri akan melaksanakan ibadah haji.
Hatiku sangat...... .....sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.
Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : "Iya memang bagus...,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".
Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.
Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita".
"Masya Allah..., sebuah jawabannya elegan sekali dari si Mamang "seorang tukang bakso"
Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.
Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ?
"Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.
Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...
Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya
membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.
"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Mamang pisahkan? Barangkali ada tujuan ?" "Iya pak, Mamang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Mamang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Mamang, mana yang menjadi hak orang lain / tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita â cita penyempurnaan iman ".
"Maksudnya.. ...?", saya melanjutkan bertanya.
"Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Mamang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut :
1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari - hari Mamang dan keluarga.
2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Mamang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.
3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Mamang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka Mamang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Mamang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Mamang dan istri akan melaksanakan ibadah haji.
Hatiku sangat...... .....sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.
Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : "Iya memang bagus...,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".
Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.
Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita".
"Masya Allah..., sebuah jawabannya elegan sekali dari si Mamang "seorang tukang bakso"
Kamis, 08 November 2012
Renungan (Copast)
( RENUNGAN ) TANGISAN RASULULLAH SAW
AKAN NASIB KAUM WANITA - Syaidina Ali ra suatu ketika melihat Rasulullah saw
menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu dia bertanya mengapa
Rasulullah saw menangis. Beliau menjawab; "Pada malam aku di-isra'- kan,
aku melihat perempuan-perempuan sedang disiksa dengan berbaga
i siksaan didalam neraka. Itulah
sebabnya mengapa aku menangis. Karena menyaksikan mereka disiksa dengan sangat
berat dan mengerikan. Putri Rasulullah saw kemudian menanyakan apa yang dilihat
ayahandanya. "Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya
mendidih.
Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.
Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking.
Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.
Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.
Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malaikat memukulnya dengan gada dari api neraka," kata Nabi saw.
Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa seperti itu?
Rasulullah menjawab, "Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya."
Perempuan yang digantung susunya adalah istri yang menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya.
Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.
Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.
Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang lain yang bukan muhrim dan dia bersolek supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.
Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya keatas ubun-ubunnya lalu ular dan kalajengking datang mengigit dan menyiksanya karena ia bisa shalat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub.
Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."
Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis. Betapa wanita itu digambarkan sebagai tiang negara, rusak tiang, maka rusak pula negara, akhlak dan moral.
Meski demikian, laki-laki yang bermaksiat kepada Allah juga tidak sedikit yang masuk neraka. Ayah-ayah yang membiarkan anak perempuanya tidak memakai kerudung dan mengumbar aurat didepan orang lain
Surga dan Neraka adalah soal pilihan. Tergantung bagaimana manusia menjalani hidupnya dialam jagad raya. kalau mau selamat, maka patuhlah kepada Al-Qur'an dan hadist, balasanya adalah surga dengan segala kenikmatan didalamnya. Kalau mau celaka dengan mendurhakai Al Qur'an dan hadist, maka Allah sudah menyediakan penjara yang sangat mengerikan, yaitu neraka dengan api dan siksaan yang sangat pedih dan tidak terbayangkan oleh manusia sebelumnya.
Dalam sebuah hadist yang diwirayatkan oleh Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda: "Neraka diperlihatkan kepadaku. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.." (HR Ahmad)
Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.
Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking.
Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.
Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.
Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malaikat memukulnya dengan gada dari api neraka," kata Nabi saw.
Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa seperti itu?
Rasulullah menjawab, "Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya."
Perempuan yang digantung susunya adalah istri yang menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya.
Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.
Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.
Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang lain yang bukan muhrim dan dia bersolek supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.
Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya keatas ubun-ubunnya lalu ular dan kalajengking datang mengigit dan menyiksanya karena ia bisa shalat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub.
Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."
Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis. Betapa wanita itu digambarkan sebagai tiang negara, rusak tiang, maka rusak pula negara, akhlak dan moral.
Meski demikian, laki-laki yang bermaksiat kepada Allah juga tidak sedikit yang masuk neraka. Ayah-ayah yang membiarkan anak perempuanya tidak memakai kerudung dan mengumbar aurat didepan orang lain
Surga dan Neraka adalah soal pilihan. Tergantung bagaimana manusia menjalani hidupnya dialam jagad raya. kalau mau selamat, maka patuhlah kepada Al-Qur'an dan hadist, balasanya adalah surga dengan segala kenikmatan didalamnya. Kalau mau celaka dengan mendurhakai Al Qur'an dan hadist, maka Allah sudah menyediakan penjara yang sangat mengerikan, yaitu neraka dengan api dan siksaan yang sangat pedih dan tidak terbayangkan oleh manusia sebelumnya.
Dalam sebuah hadist yang diwirayatkan oleh Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda: "Neraka diperlihatkan kepadaku. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.." (HR Ahmad)
Minggu, 04 November 2012
Baca baik - baik (Copast)
Alkisah pada suatu hari, imam Plato bertanya pada gurunya imam Socrates,
"Guru, apa itu cinta? Bagaimana aku menemukannya?"
imam Socrates menjawab, "ada ladang gandum di depan sana, berjalanlah tapi jangan mundur kembali, kemudian ambillah satu buah ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menem
"Guru, apa itu cinta? Bagaimana aku menemukannya?"
imam Socrates menjawab, "ada ladang gandum di depan sana, berjalanlah tapi jangan mundur kembali, kemudian ambillah satu buah ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menem
ukan cinta".
imam Plato kemudian berjalan, tak beberapa lama kemudian dia kembali dengan tangan kosong tanpa membawa apapun.
imam Socrates bertanya, "mengapa kamu tidak membawa satu ranting pun?"
imam Plato menjawab, "aku hanya boleh membawa satu ranting saja dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali. Sebenarnya aku sudah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tidak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan di depan sana, jadi ranting tersebut tidak aku ambil. Setelah aku melanjutkan perjalanan, baru aku sadar bahwa ranting-ranting yang aku temukan tidak sebagus ranting yang tadi, jadi akhirnya tak sebatang ranting pun kuambil".
imam Socrates menjawab, "itulah yang disebut dengan cinta".
Beberapa hari kemudian imam Plato kembali bertanya kepada gurunya, " apa itu ikatan? Bagaimana aku bisa menemukannya?"
imam Socrates menjawab, " ada hutan yang subur di depan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon. Jika kamu menemukan yang paling tinggi maka tebanglah, dengan begitu kamu telah menemukan apa itu perkawinan".
imam Plato kemudian berjalan dan tidak beberapa lama dia kembali dengan membawa sebuah pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang tinggi, pohon itu biasa-biasa saja.
imam Socrates bertanya, " mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?".
imam Plato menjawab, " berdasarkan pengalamanku sebelumnya setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi pada kesempatan ini aku melihat pohon itu dan kurasa tidak terlalu buruk. Jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya".
imam Socrates menjawab, " itulah yang dimaksud dengan ikatan".
Cinta itu semakin dicari semakin tidak ditemukan. karena waktu tidak bisa kembali diputar...............
ikatan adalah kelanjutan dari cinta. yang ketika kesadaran akan ketidakmampuan perputaran waktu....
jadi kurangilah menggaggu pohon yang dalam masa2 hampir penebangan...............
imam Plato kemudian berjalan, tak beberapa lama kemudian dia kembali dengan tangan kosong tanpa membawa apapun.
imam Socrates bertanya, "mengapa kamu tidak membawa satu ranting pun?"
imam Plato menjawab, "aku hanya boleh membawa satu ranting saja dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali. Sebenarnya aku sudah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tidak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan di depan sana, jadi ranting tersebut tidak aku ambil. Setelah aku melanjutkan perjalanan, baru aku sadar bahwa ranting-ranting yang aku temukan tidak sebagus ranting yang tadi, jadi akhirnya tak sebatang ranting pun kuambil".
imam Socrates menjawab, "itulah yang disebut dengan cinta".
Beberapa hari kemudian imam Plato kembali bertanya kepada gurunya, " apa itu ikatan? Bagaimana aku bisa menemukannya?"
imam Socrates menjawab, " ada hutan yang subur di depan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon. Jika kamu menemukan yang paling tinggi maka tebanglah, dengan begitu kamu telah menemukan apa itu perkawinan".
imam Plato kemudian berjalan dan tidak beberapa lama dia kembali dengan membawa sebuah pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang tinggi, pohon itu biasa-biasa saja.
imam Socrates bertanya, " mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?".
imam Plato menjawab, " berdasarkan pengalamanku sebelumnya setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi pada kesempatan ini aku melihat pohon itu dan kurasa tidak terlalu buruk. Jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya".
imam Socrates menjawab, " itulah yang dimaksud dengan ikatan".
Cinta itu semakin dicari semakin tidak ditemukan. karena waktu tidak bisa kembali diputar...............
ikatan adalah kelanjutan dari cinta. yang ketika kesadaran akan ketidakmampuan perputaran waktu....
jadi kurangilah menggaggu pohon yang dalam masa2 hampir penebangan...............
Sabtu, 03 November 2012
Atraksi
Atraksi Merpati Putih Universitas Brawijaya tahun 2012 bulan september maaf lupa tanggalnya.....
#Ingat kata-kata disebuah pertunjukan ada kesombongan ...... ini cuma dikit sombongnya :-p Selamat akhir pekan 4 November 2012
Uneg2
Ditakoni mbulet ujung-ujunge nyalahne
Sing ngerti isi atimu iku y sopo !!!
Saling paham itu melalui proses saling mengenal dan itu butuh waktu lama tapi tenang gak bakalan gosong senasib kayak roti yang di oven :-)
Langganan:
Postingan (Atom)